Sesampainya di terminal 2 Hatyai, aku tidak tahu lagi harus berkata apa, sungguh perjalann tiba-tiba saja memuakkan, aku tidak boleh tahu ke mana aku akan pergi tetapi aku tahu juga bahwa tujuan kami adalah ke Nakhon Si Thammarat karena ia telah berdiri di antrean loket Nakhon. Oh sungguh ak merasa muak dengan drama yang ia buat, atau barangkali aku yang muak dengan perasaanku yang kudramatisir sendiri. Kucoba mencerna, aku atau dia yang tidak beres. Oke, kutarik napas perlahan, kuhirup dalam-dalam lalu aku berkata pada diriku sendiri, aku pasti akan baik-baik saja, aku pasti akan bahagia. Tetapi percuma saja, aku merasa bahwa aku ditipu, aku tidak bisa tinggal diam. Setelah ia selesai membeli dua tiket, ia menghampiriku duduk di sampingku, sambil berkata, "Ini tiketmu." Aku sangat merasa kecewa dengannya, seenaknya saja mengatur hidupku, batinku, aku tiba-tiba saja marah dan merobek tiket yang telah ia berikan padaku. Ia tidak mengatakan apapun, tapi aku merasakan ia menahan sesuatu. Kami diam cukup lama, tidak ada kata-kata, sampai seorang sopir datang kepada kami, dan bertanya, "Jak pai Nakhon Si Thamarat, chai mai khap? (akan pergi ke Nakhon Si Thammarat kan?"  Ternyata sopir sudah menunggu kami lama dan bertanya ke loket, siapa dua orang lagi yang belum naik ke dalam van, karena jika ia tidak membawa penumpang lengkap, ia akan dianggap lalai dalam bekerja. Kami diam berpikir, aku kasihan juga pada sopir itu, hanya karena egoku, aku akan membuatnya dalam masalah, lalu ia berdiri dan berkata bahwa ia membeli dua tiket tetapi tidak jadi pergi, dan akan melapor pada penjual tiket di loket. Aku entah apa yang merasukiku, kutunjukkan tiket yang sudah kurobek kepada sopir dan bertanya, "dai mai? (bisa tidak?)" Pak Sopir menjawab, "ko dai ko dai (bisa bisa)"  Dan akhirnya aku masuk ke dalam van terlebih dahulu, orang-orang di dalam van telah menggerutu, suaranya seperti orang mengeluh tetapi lega juga. Aku bisa merasakannya, meskipun tidak ada satu pun orang yang bicara, tetapi dari hembusan napas mereka terasa sekali mereka kesal dengan kami berdua yang baru masuk ke dalam van. 

Komentar

Postingan Populer